FlickR photos

Headlines News :
Home » » WHO dan Obat Herbal

WHO dan Obat Herbal

Written By REDAKTUR on Senin, 20 Februari 2012 | 00.54


Sekitar 80% dari total populasi di benua Asia dan Afrika masih bergantung pada obat-obatan tradisional untuk perawatan kesehatan mereka. Bentuk obatan-obatan tradisional yang paling menguntungkan secara finansial adalah obat-obatan herbal yang memang oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah dinyatakan dapat mengobati penyakit kronis. Salah satunya adalah obat malaria yang dikembangkan dari penemuan zat artimisinin yang ditemukan dari tumbuhan Artemisia annua L, tanaman yang telah dipergunakan oleh masyarakat Cina sejak 2000 tahun lalu. Bahkan kini negara-negara berkembang diseluruh dunia mulai menggunakan obat tradisional termasuk didalamnya akupuntur. Sebesar 70%-80% dari total populasi di negara-negara berkembang telah menggunakan pengobatan alternatif

Obat tradisional menurut WHO adalah keseluruhan dari pengetahuan, ketrampilan, dan praktek berdasarkan teori, kepercayaan, dan pengalaman asli setempat yang digunakan untuk pemeliharaan kesehatan dan pengobatan penyakit fisik dan mental. Obat tradisional termasuk di dalamnya obat-obatan herbal, pijat, akupuntur, dan lainnya

Obat-obatan herbal telah mendapat tempat tersendiri di hati masyarakat dunia. Ini dibuktikan dengan banyaknya pendapatan dari adanya perdagangan obat-obatan herbal di Eropa Barat, Cina, dan Brazil. Obat herbal dapat mengobati berbagai keluhan yang mereka adukan kepada dokter. Masalah yang meliputi kesehatan jantung dan sirkulasi darah termasuk di dalamnya angina, tekanan darah tinggi, varises bisa dirawat dengan obat-obatan herbal sama baiknya dengan penyakit yang berhubungan dengan ginekologi seperti menstruasi dan manepouse. Di samping itu obatan-obatan herbal tanpa bahan kimia juga dapat menanggulangi penyakit seperti insomnia, migrain, influenza, asma, demam, dan reaksi alergi lainnya.

Ada banyak orang yang menganggap bahwa obat-obatan herbal berasal dari tumbuhan maka obat-obat ini tidak memiliki efek samping. Namun faktanya obat-obatan herbal bisa saja berbahaya dan memiliki efek buruk jika kualitas obat-obatan herbal sangat rendah. Tak hanya itu, tak sedikit pula orang-orang yang berkecimpung dalam dunia medis menolak penggunaan obat-obatan herbal akibat belum adanya banyak penelitian tentang kandungan obat-obatan herbal dan efeknya bagi tubuh. Meski demikian Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah membuat strategi untuk mensuport dan mengintegrasikan pengobatan tradisional termasuk di dalamnya obat-obatan herbal ke dalam sistem kesehatan nasional bagi negara-negara anggota WHO. Kaitan dalam misi WHO tersebut, organisasi ini juga akan memastikan bahwa pengobatan tradisional yang dipasarkan memiliki kualitas yang baik serta penggunaanya aman bagi masyarakat dunia. Selain itu WHO juga akan mengakui pengobatan tradisional sebagai bagian dari perawatan kesehatan primer.


Namun misi ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi Organisasi Kesehatan Dunia sebab tidak banyak negara yang memiliki regulasi tentang obat tardisional. Disamping itu penelitian tentang berbagai macam pengobatan herbal harus ditingkatkan untuk kepentingan misi WHO. Namun di lain pihak , menilai kualitas suatu produk obat herbal misalnya cukup kompleks karena harus melihat sumber tanaman tradisional dan proses pengolahannya.

Meskipun jumlahnya masih kurang beberapa ahli dari banyak universitas telah meneliti khasiat noni jus misalnya atau sarang semut untuk mengobat beberapa macam penyakit.
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PROSEHAT - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger